Monday, November 08, 2004

Sepinta untuk Maha

: Maha

Maha,
(maafku mengelu..)
ajakku bercinta
di kelambu esaMu

Maha,
Kemarin ia mengadu
Mata api menyala beku
Bunda hanya canda,
"ada Maha dalam ceritamu.."

Maha,


8 November 2004

Nostalgia: dahulu, sekarang.. dan masa depan

Untuk yang merasa saja. God be with you, pal.

Seperi mimpi pada air mataku dahulu
(ini de javu)

Sentuhan,
Kurasa sama mendera bathinku

Isyarat luka
Membisik kala senandung cinta
Membelai raga, rohaniku meminta

Begitu, dahiku terpaku dalam tanah
Belum juga terlepas
Hampir tertanam jika bayang lagi datang
Meraja kelam menyatu denganku

Ini pelukanku
Terimaku menjamahmu

Selasa, 26 Oktober 2004

Penyair Nyengir yang Hilang dalam Puisi Malaikat Kecilnya

: Dearest Ompin

Kembali pada yang lalu..

Sejarah yang tertuang tanpa saksi
Hanya kita yang mengerti
Kini sedang bercerita bisu pada Awal kita dapat tertawa

Penyair Nyengir, telah cukup lama berdiam diri
Malaikat kecil sibuk mencari puisi dalam secangkir kopi

Mungkin dunia sedang berhenti berputar
Bersiap untuk besok yang akan mengantar

Menunggu?
Mungkin dapat kembali ;)


Selasa, 26 Oktober 2004

[catatan]

Bintang..
Katakan matahari kini redup lagi dalam jiwa
Mengapa ia tak kunjung datang
Membawa cahaya baru pada amarah angkasa
Dahulu, kemarin, hingga degup jantungku kini
Berdirinya menerawang sendiri

Kabari aku pada hembus mendatang

5 November 2004