Monday, October 20, 2003

[puisi] MASIH ADAKAH TUHAN DALAM KITA?

Tidak kenyangkah manusia dengan darah dan tulang yang telah terserak di bawah kaki?
hingga lapar harus menuntut curiga antarsesama
biar darah dan tulang sekalian menjadi abu
dan perpecahan kuasai kita?

Saudaraku,
Tuhan sudah habis derai tawa dan tangis
yang ada tinggal desir amuk
menunggu daun-daun nafsu bisa diserak.

kapan manusia bisa mengecap asin tangis?
kapan manusia ingin belajar tawa?
kapan manusia bisa membedakan hitam putih tanpa memandangnya?

masih adakan Tuhan dalam kita?

29 Juli 2003

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home