Monday, July 28, 2003

[catatan] ...

: Om Melon

lidahku kaku untuk bicara
karena sepi gerogoti jiwa
dan amarah mengalir bersama darah

tak ada angin dalam malamku
hanya ada dendam terpendam dalam-dalam
dan pilu mengelu-elu kelu

dan aku menjelma nanang

Saturday, July 12, 2003

[puisi] Ke Mana Arah....

Coba kutulis sebait puisi
Hanya kalimat tak berarti tertuang
Seperti warna tak jelas makna
tertumpah di atas kain putih
Terserak acak tanpa jiwa

Ke mana sebenarnya arah dituju?
Meronta dada, meruak dalam diri
Menjerit hati, mencari tuju
Tapi tak kunjung balas
Bagai tersesat dalam frasa kata

Merenung ku mencari jawab
Hanya gelap meliput harap
Lilin pun tak dapat bicara
Menyerah dalam kelam
Kembali diri pada yang hakiki

-24 Januari 2003-
By : Ninus and Mom

[Lirik Lagu] Kala Cinta Menggempar Dunia

Hari ini, cinta menggempar dunia
memabukkan seluruh isi dunia dengan aromanya

Kasih sayang merangkul dunia
tak kenal hitam-putih, tak kenal cuaca,
hanya membabibuta menelusuri relung-relung dunia
sambil menyebarkan aroma-aroma cinta

Reff :
Cupid-cupid kecil menari-nari,
bernyanyi, memanah ke sana ke sini
tak kenal arah, tak kenal sasaran,
hanya bersenang-senang dalam hari penuh kasih

Sungguh kacau yang penuh kasih...


-19 Januari 2003-
By : Ninus & Ms. Elis

[puisi] Eyang, Apa Kabar?

: Eyang Kakung

Eyang, bagaimana cuaca di sana? Di sini, hujan dan panas masih terus berganti. Berjalan seperti biasa. Malam juga masih setia menemaniku. Dengan sepinya, kelamnya, bintangnya.

Eyang, bagaimana cara menggambar kucing tidur dan gajah? Aku lupa gerakan tanganmu. Aku jarang menggambar kucing tidur dan gajah, sejak beberapa hari setelah kita meninggalkan ruang kerjamu. Aku rindu semua guratan yang kau cipta. Khas.

Eyang, bagaimana kabarmu? Maaf, aku belum menata lilin dan menabur bunga di atas abumu, sejak terakhir kujejakkan kaki di Tonjong. Belum sempat. Tunggu saja, dalam hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, atau kapan, batang hidungku akan tampak di atas abumu.

19-20 Maret 2003

[puisi] Ketika Malam Datang II

dan ketika malam menjelma kelambu pada ranjang kita
semesta hening menyanyi sepi
aku pun terbunuh oleh mimpi...

12 Juli 2003

[puisi] Ketika Malam Datang

ketika malam datang dan kantuk menghampiri kita
yang masih berkelana dalam hidup
buatlah tenda dahulu
sebagai tempat bertamu mimpi
dan harapan yang akan kita pijak
esok hari

9 Juli 2003

[puisi] Burung Hantu

: Pasta Lasagna, burung-burung hantu

banyak kata berlompatan dalam benak
ketika kudengar rakaka rakuku
dari burung-burung hantu
yang menari dalam nada-nada
petikan senar-senar gitar
di rumah hantu.

banyak kata mendesak keluar
ketika burung-burung hantu
mematuk-matuk jiwaku
membuat gejolak dalam dada
sehingga mengalun sebait kata-kata
lewat mulutku.

wahai, para burung hantu!
berkumpullah bersama diriku
agar kita bisa terbang
bersama puisi

[puisi] Selamat Pagi, Matahari!

:Ompin

setelah lelah bersembunyi dari kejaran malam
akhirnya dia mengintip juga di balik awan
membagi cahaya dan panas bersama burung dan embun di rerumputan
sambil membangunkan manusia lewat celah-celah jendela kamar
menggetarkan semangat para pekerja dan bayi-bayi yang masih putih kulitnya
menggulung lengan baju para petani dan istrinya
dan tak lupa memberi waktu bagi mereka untuk menghirup secangkir kopi panas ~o)

selamat pagi, matahari!

11 Juli 2003
01.30